SDIT AN-NAJIYAH TUBAN

SDIT AN-NAJIYAH TUBAN

Selasa, 02 Juni 2015

Jadwal Ujian Akhir Semerter 2014/2015

jadwal UAS

🌴Bismillah

JADWAL UAS
🍃Ujian dilaksanakan selama 5 hari mulai tanggal 3 sampai 9 juli.
👌Belajarlah yang rajin anak-anak, manfaatkan waktu selama 4 hari libur sekolah.. 😊
👉Dimohon orang tua selalu mengawasi kegiatan belajar anak dirumah.


Ujian Akhir Sekolah Tapel 2014/2015



👉
Bismillah.
Hari ini 03/04/2015 adalah hari pertama semua siswa melaksanakan Ujian Akhir Sekolah..

🍃Bagi seluruh siswa yang terpenting kalian rajin belajar dan berdoa insha Alloh semuanya diberi kemudahan. 😃😃😊 aamiin..

Senin, 11 Mei 2015

Doa Menanti Ramadhan


~~*Alhamdulillah*~~
Ramadhan sudah semakin dekat.
Semoga kita semua diberi kesempatan untuk menikmati manis dan indahnya keberkahan bulan Ramadhan. Aamiin.. smile emotikon
"Allahumma ballighna Ramadhan"

YA ALLAH PERTEMUKANLAH KAMI DENGAN RAMADHAN. AAMIIN..

Senin, 16 Maret 2015

Tips Mendidik Anak yang SHOLIH

Salah satu amal yang tidak pernah terputus pahalanya sekalipun kita telah meninggalkan dunia ini adalah “anak yang sholeh/sholehah”. Doa anak yang sholeh juga merupakan salah satu doa yang insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Bagaimana cara untuk mendidik anak kita menjadi anak yang sholeh? Didiklah ia dengan cara yang islami, seperti beberapa tips berikut ini:


  1. Biasakan anak kita bangun pada waktu shubuh. Contoh: sejak usia dini, ajaklah ia sholat shubuh bersama atau berjamaah di mesjid.
  2. Berikan ia lingkungan pergaulan dan pendidikan yang islami. Contoh: sejak dini ikutkan anak kita dalam TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), mengikuti kursus di mesjid, dsb.
  3. Berikan teladan, bukan hanya perintah yang egois. Contoh: jangan hanya menyuruh ia belajar mengaji atau sholat, namun kita sendiri tidak melakukannya.
  4. Ajak anak kita untuk mengunjungi mesijd secara rutin. Contoh: secara rutin, ajaklah anak kita untuk berjamaah di mesjid.
  5. Perkenalkan batasan aurat sejak dini. Contoh: jika sejak dini kita biasakan anak perempuan kita menggunakan jilbab, maka saat dewasa ia justru akan merasa tidak nyaman jika memperlihatkan auratnya.
  6. Biasakan anak kita untuk selalu membawa perlengkapan sholat, terutama untuk anak perempuan.
  7. Minimalkan anak kita dalam mendengar musik-musik non islami. Sebaliknya, maksimalkan anak kita untuk mendengar ayat-ayat Al-Qur’an atau nasyid.
  8. Buatlah jadwal menonton TV dan dampingi anak ketika menonton. Jauhkan anak dari tontonan yang tidak mengandung unsur pendidikan, seperti: sinetron, film horor, film cengeng, dan lain-lain.
  9. Ajarkan nilai-nilai Islam secara langsung. Sampaikan nilai-nilai Islam yang kita kuasai kepada anak kita. Akan lebih baik jika dalam bentuk cerita yang menarik.
  10. Jadilah sahabat setia baginya. Jadikan ia nyaman untuk menjadikan kita tempat curhat yang utama sehingga kita akan selalu mengetahui masalahnya.
  11. Ciptakan suasana hangat dan harmonis dalam keluarga. Jika keluarga tidak lagi terasa hangat baginya, anak akan mencari pelampiasan di tempat lain.
  12. Lakukan semua tips di atas dengan bijak, sabar dan konsisten. Jangan pernah menggunakan kekerasan dan hindari sikap emosional yang dapat membuatnya sakit hati.
Semoga tips-tips ini dapat membantu kita menjadi orang tua yang baik bagi anak kita dan mengajaknya bersama-sama masuk ke dalam surga-Nya yang kekal. Amin.
FP:  https://www.facebook.com/sditannajiyah

Hari Pertama UTS

Senin ini adalah hari pertama siswa siswi melaksanakan UTS sampai hari jum'at besok..
Semoga di beri kelancaran dan kemudahan saat mengerjakan.
Yang penting Semangat dan terus belajar!!
FP:    https://www.facebook.com/sditannajiyah 

JADWAL UTS GENAP TAPEL 2014/2015

Bismillah.
Insha Allah mulai minggu depan tanggal 16 - 20 Maret 2015.
siswa-sisiwi akan menghadapi Ujian Tengah Semester (UTS) genap. mohon dimaksimalkan belajarnya Wali murid bisa memandunya belajar di rumah.


Kamis, 19 Februari 2015

Bismillah
Proses pembangunan kelas untuk kegiatan belajara siswa-siswi masih tahap pengecoran.. 
semoga diberi kelancaran dlm pengerjaannya... Aamiin

Minggu, 11 Januari 2015

BUKAN SEKEDAR RUTINITAS



Perhatikan Niat dalam Ibadah


Meraih Ikhlas adalah dengan beramal hanya mengharapkan ridha Allah dan kehidupan akhirat, tidak tercampuri keinginan untuk mencari pujian manusia. Sebagian orang tekun berbuat baik, namun sayang ada yang keliru dalam niatnya. Ia berbuat baik, namun tujuannya supaya orang-orang menyebutnya orang baik “oh orang ini sering haji, orang ini sering umrah, orang ini gemar sedekah, orang ini rajin membantu tetangga, orang ini rajin shalat malam dst.”
Allah ta’ala berfirman,
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al-Bayyinah: 5).
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Tidaklah Ku-ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz-dzariyat: 57).
Berangkat dari ayat ini, seorang yang telah mengetahui bahwa tujuan ia diciptakan adalah untuk ibadah, maka seyogyanya ia menjadikan setiap gerak-geriknya adalah ibadah. Orang yang cerdas, ia ubah kebiasaannya menjadi bernilai pahala. Adapun orang yang lalai, amalan ibadahnya hanya bernilai kebiasaan yang tidak mendatangkan pahala. Letak perbedaan antara kedua orang ini adalah pada niat. Yang satu amalan mubahnya bernilai pahala, karena ia niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Orang yang kedua, amalan ibadahnya hanya bernilai kebiasaan, karena tidak adanya niat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Disinilah pentingnya menghadirkan ikhlas dalam setiap amal. Seperti yang diungkapkan oleh para ulama,
الكيس جعل عاداته عبادة، والغافل جعل عباداته عادة
“Orang yang pandai, dia jadikan amalan mubahnya menjadi ibadah. Adapun orang yang lalai, ia jadikan amalan ibadahnya menjadi sebatas kebiasaan (‘adaat).”
Orang yang pandai, saat makan ia niatkan agar tubuhnya kuat untuk beribadah. Sehingga aktivitas makan dan minumnya menjadi berpahala. Saat mengenakan pakaian, ia niatkan untuk menutupi aurat badannya, sebagai bentuk pengamalan terhadap perintah Allah ta’ala,
يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًاۖ
Hai Anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian (tambahan) sebagai penghias untukmu” (QS. Al-A’raf: 26).
Sehingga perbuatan mengenakan pakaiannya tersebut, menjadi bernilai ibadah; yang mendatangkan pahala.
Rupanya tak cukup berhenti di situ, ternyata aktivitas berpakaian tersebut juga mengingatkannya akan pakaian yang lebih penting. Kalau pakaian yang ia kenakan hanya berfungsi sebagai penutup aurat badan, sekarang ia ingat, ada pakaian yang lebih penting dari pakaian badan. Yaitu pakaian takwa, yang menjadi perisai ruh dan hati, dari aurat-aurat dosa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَلِبَاسُ التَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ
Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat” (QS. Al-A’raf: 26).

Mengenai makna “pakaian takwa” (libaasut taqwa)

Mari kita simak penjelasan beberapa ahli tafsir berikut. Qatadah dan As-Suddi menjelaskan, “Pakaian takwa maksudnya adalah iman.” Al-Hasan menerangkan, “Maksudnya adalah rasa malu, karena malu bisa melahirkan ketakwaan”. Menurut Ibnu Abbas,” Pakaian takwa maknanya adalah amal shalih.” Urwah bin Zubair menerangkan, “Pakaian takwa maksudnya adalah rasa takut kepada Allah (khasy-yatullah) (Lihat: Tafsir Al-BaghowiMa’aalim At-Tanziil, 98/2. Cet. Daar Taibah).
Intinya, penjelasan para ulama tafsir mengenai makna “pakaian takwa” di atas mengerucut pada makna pelindung dan penghias bagi hati dan ruh yang melindunginya dari aurat-aurat batin, yaitu dosa. Adapun perbedaan penafsiran, itu hanya sebatas ikhitilaf tanawwu‘ (perbedaan variatif) saja.
Demikianlah kebaikan, ia memancing datangnya kebaikan-kebaikan lainnya. Persis sepeti yang dikatakan oleh Urwah bin Zubair radhiyallahu’anhu,
إذا رأيت الرجل يعمل الحسنة، فاعلم أن لها عنده أخوات، وإذا رأيته يعمل السيئة، فاعلم أن لها عنده أخوات، فإن الحسنات تدل على أختها، وإن السيئة تدل على أختها
“Jika kamu melihat seorang yang berbuat baik, ketahuilah bahwa perbuatan baik tersebut memiliki saudara (kebaikan yang lain). Bila kamu melihat seorang yang berbuat dosa, ketahuilah bahwa dosa itu memiliki saudara (dosa lain). Karena sesungguhnya perbuatan yang baik, akan memicu datangnya kebaikan lainnya. Dan perbuatan dosa, akan memancing datangnya dosa lainnya” (Lihat: Shifatus Shofwah 2/441).
Adapun orang-orang yang lalai (lalai dari niat ikhlas), amalan ibadahnya hanya bernilai kebiasaan yang tidak lagi mendatangkan pahala. Ia sudah biasa kalau adzan berkumandang pergi ke masjid. Ia biasa kalau tiba bulan ramadhan ia berpuasa. Ia juga biasa bila telah genap haul (genap satu tahun) dan mencapai nishab (kadar wajib dikeluarkan zakat dari suatu harta) ia membayar zakat. Ia juga biasa bila tiba hari jumat mandi untuk shalat jumat. Namun, semua itu hanya dianggap sebagai rutinitas sehari-hari yang hasilnya didapat sesuai dengan apa yang dia niatkan, menjadi tidak berpahala karena tidak disertai niat dalam hati untuk menjalankan ibadah.
Contoh lain ketika berwudu, seperti biasa sebelum melakukan shalat kita semua berwudhu. Akan tetapi, saat berwudhu apakah kita sadar untuk menghadirkan niat, bahwa saat itu kita sedang menjadi hamba Allah yang beribdah kepada-Nya dengan berwudhu sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki” (QS. Al-Maidah: 4).
Apakah kita menyengaja untuk menaati perintah Allah ini saat berwudhu? Atau sebatas mejalankan rutinitas biasa seperti halnya rutinitas sehari-hari lainnya? Oleh karena itu, penting bagi seorang muslim untuk menghadirkan niat dalam setiap aktivitasnya, terlebih untuk amalan-amalan ibadah agar amalannya menjadi amalan yang ikhlas dan berpahala.
Di samping menghadirkan niat ikhlas untuk beribadah kepada Allah saat beramal, hadirkan pula niat untuk ittiba‘ (mengikuti) tuntunan Rasulullahshallallahu alaihi wa sallam. Saat berwudhu misalnya, hadirkan suatu makna dalam hati Anda, bahwa saat itu seakan-akan Anda melihat Nabishallallahu’alaihiwasallam sedang berwudhu. Kemudian Anda menirukan tata cara wudhu beliau. Tentu seperti ini tidak bisa dilakukan, kecuali oleh orang yang telah mempelajari ilmu tentang cara berwudhu yang sesuai tuntunan Nabi shallallahu’alaihi wasallam. Disinilah pentingnya ilmu sebelum beramal.
Dengan demikian, dalam satu ibadah ia telah meniatkan dua niat yang amat agung dan pokok, yaitu niat untuk ikhlas beribadah karena Allah, dan niat untuk mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, dua hal yang menjadi syarat untuk mendapatkan pahala dari amalan ibadah kita.
Jadi, para pembaca yang berbahagia, niat memiliki kedudukan yang tinggi dalam bab ibadah. Ia menjadi tolok ukur suatu amalan, apakah akan bernilai pahala, ataukah tidak. Begitu pula mutaaba’ah (mengikuti tuntunan Nabi), ia menjadi barometer kedua yang tak bisa dipisahkan. Untuk menjadi seorang yang sukses dalam beribadah, dua hal ini harus terpenuhi.
Semoga Allah membimbing kita semua, untuk senantiasa menghadirkan niat-niat ikhlas, dalam setiap aktivitas kita.
Ahmad Anshori
Wihdah 8, Universitas Islam Madinah, 15 Rabi’ul Awwal 1436 H

PENERIMAAN SISWA BARU

PENGUMUMAN

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته





TELAH DI BUKA PENERIMAAN CALON SISWA BARU SDIT DAN TKIT AN-NAJIYAH
TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

TEMPAT    : DI SDIT AN-NAJIYAH
                    Jl.HOS COKROAMINOTO 257A, SEMANDING. TELP: (0356) 334 548. TUBAN.

WAKTU        : HARI SENIN-JUM'AT ( PUKUL 08.30 -12.00 WIB)

PERSYARATAN :
    -  Mengisi Formulir Pendaftaran                                        - 2 Lembar Foto Copy Akte Kelahiran/Kenal Lahir
-  Sudah cukup umur sesuai jenjangnya                            - 4 Lembar Pas Foto 3x4 terbaru.
-  Siap mentaati peraturan.
                                              
INFO HUB    : 0812 16545589. Ustd. HUDA.
                       0857 3031 4732. Ustd. ALI.


AKAN DI TUTUP SEWAKTU-WAKTU JIKA KUOTA TELAH TERPENUHI.